Smart Traffic Light System Berbasis IoT

Smart Traffic Light System Berbasis IoT Perusahaan IOT Indonesia



“Internet of Things” (IoT) merupakan jaringan alat-alat fisik atau "things" yang tertanam di (embedded) dengan elektronik, perangkat lunak, sensor dan konektivitas agar memungkinkan untuk mencapai nilai yang lebih besar dan layanan dengan bertukar data dengan produsen, operator atau perangkat lain yang terhubung. 

Sejauh ini, IoT paling erat hubungannya dengan komunikasi machine-to-machine (M2M) di bidang manufaktur dan listrik, perminyakan, dan gas. Produk dibangun dengan kemampuan komunikasi M2M yang sering disebut dengan sistem cerdas atau "smart" (contoh: smart label, smart meter, smart grid sensor). 

Menurut hasil penelitian yang didapatkan dari Juniper Research terdapat pertumbuhan perangkat IoT 3 kali lipat antara tahun 2016 s/d 2021. Menurut hasil penelitian dari Juniper Research memperkirakan jumlah peralatan IoT yang sudah terhubung ke internet baik itu device, sensor maupun aktuator di 2 perkirakan mencapai lebih dari 46 billion dalam waktu 4 tahun ke depan. Di Indonesia sendiri, telah ada beberapa perusahaan yang mencoba masuk ke bisnis IoT, seperti Dattabot dan Dycode. 

Pemerintah kota seperti Jakarta dan Bandung pun tengah begitu getol mengembangkan teknologi IoT untuk mendukung penerapan konsep Smart City.  Berbagai macam penerapan bidang IoT sudah mulai di kembangkan pada masingmasing daerah, sebagai contoh Pemasangan GPS pada dump truck pengangkut sampah untuk mengevaluasi jalur optimal rute pengangkutan sampah, Selain itu ada pula penggunaan smart lamp dengan kontrol jarak jauh. Di lain sisi, seiiring dengan kemajuan teknologi internet, teknologi perangkat smartphone pun semakin berkembang pesat. Kelebihan smartphone dibanding dengan ponsel biasa ialah memiliki sistem operasi, aplikasi web dan internet, touch screen, dan fitur pengolah pesan.
 

Mengapa IOT jenis Traffict Light diperlukan 


Aplikasi yang memanfaatkan internet sebagai basis navigasi juga banyak dikembangkan oleh penyedia layanan dengan tujuan untuk mempermudah setiap pengemudi mencari jalan dengan bantuan peta digital. Berbagam macam fitur juga disematkan dalam aplikasi navigasi berbasis internet, sebagai contoh fitur untuk mengetahui tingkat kemacetan sebuah jalan. Fitur ini dapat digunakan semua sopir untuk menghindari terjebak kemacetan. Setiap tahun jumlah kendaraan yang ada di indonesia selalu mengalami pertambahan. Berdasar data yang dikutip dari kompas.com Puncak tertinggi dalam sejarah penjualan mobil diindonesia pada tahun 2013 yaitu sebanyak 1.229.902 unit. 

Menurut data dari Badan Pusat Statistik jumlah populasi kendaraan sampai dengan tahun 2013 sejumlah 104.118.969 dengan pertumbuhan jumlah kendaraan setiap tahunnya mencapai 1%. Saat ini diperkiraan sekitar 108 juta kendaraan di indonesia. Peningkatan jumlah kendaraan yang tidak dikuti dengan peningkatan luas jalan (infrastruktur) mengakibatkan kemacetan di kota-kota besar. 

Sebagai upaya dalam pengaturan lalulintas digunakanlah Alat Pengatur Instruksi 3 Lalulintas (APIL) yang berupa traffic light. Traffic light dipasang di berbagai jenis persimpangan jalan maupun sarana penyeberangan. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan pada saat jam sibuk, terutama pagi hari pada saat jam berangkat ke sekolah dan kantor serta sore hari pada saat jam pulang sekolah dan bekerja terjadi kemacetan di berbagai persimpangan jalan. 

Penumpukan kendaraan pada traffic light setiap persimpangan jalan terjadi sampai ratusan meter. Berbagai macam teknologi telah dikembangkan pada traffic light sebagai upaya optimasi dalam pengaturan tingkat kemacetan panjang akan tetapi masih belum optimal. Dampak yang ditimbulkan dari kemacetan juga semakin beragam. Kejadian mengenai pasien yang meninggal diperjalanan menuju rumah sakit dikarenakan terjebak macet di traffic light sangat banyak. 

Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran pengendara di jalan dengan aturan mengenai prioritas pada Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 pasal 134. Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 134 mengenai pengguna jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan adalah sebagai berikut: 
 
  1. Kendaraan pemadam kebakaran yang dengan melaksanakan tugas 
  2. Ambulans yang mengangkut orang sakit
  3. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalulintas 
  4. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara RI 
  5. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara  
  6. iring-iringan pengantar jenazah dan yang ke konvoi atau kendaraan untuk kepentingan tertentu. Menurut Undang-undang tersebut,
  7. Ambulans yang menganggut orang sakit menduduki prioritas nomor 2 setelah pemadam kebakaran. 

Perilaku berkendaraan yang baik ketika mellihat ambulans dijalan seharusnya adalah memberikan jalan kepada ambulans. Akan tetapi ketika di persimpangan jalan yang terdapat traffic light mengalami kemacetan panjang bahkan sampai ratusan meter, sirine ambulans tidak terdengar sampai dengan kendaraan yang berapa pada paling ujung traffic light. 

Hal ini mengakibatkan ambulans harus menunggu giliran untuk melewati persimpangan jalan padat tersebut. Berdasarkan latar belakang yang di sampaikan diatas perlu adanya Pengembangan Smart Traffic Light berbasis IoT (Internet Of Things) dengan Mobile Backend as a Service (MbaaS) Sebagai Wujud Smart City bidang Transportasi. 

Tujuan dari pengembangan sistem  ini difokuskan untuk mengurangi tingkat kematian pasien di jalan karena Ambulans yang digunakan sebagai sarana transportasi pasien terjebak di Traffic Light Berdasar Undang-Undang no. 22/2009 tentang lalu lintas, Traffic Light (Lampu lalu lintas) adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Namun Smart Traffic Light juga bukan hanya untuk Ambulans saja tapi merupakan solusi kemacetan berkendara dengan melihat dan meninjau titik atau area padat, lampu jalan akan otomatis mendahulukan titik atau area simpang yang padat. Semua itu bergantung pada pembuat algoritma Traffic Light itu sendiri.

Karena fungsinya yang sangat penting, maka lampu lalu lintas harus dapat dikendalikan seefisien mungkin untuk memperlancar arus lalu lintas di suatu persimpangan jalan. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, jumlah kendaraan yang ada terus bertambah banyak sehingga lalu lintas di jalan juga semakin bertambah padat, akan tetapi hal tesebut tidak diikuti dengan perkembangan infrastruktur yang ada. 

Perkembangan tersebut mempunyai 4 dampak terhadap sistem lalu lintas yang ada yaitu dalam sistem pengaturan waktu penyalaan traffic light. Lampu ini menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Sistem pengendalian actuated controller lampu lalu lintas dikatakan baik apabila secara otomatis dapat menyesuaikan diri dengan kepadatan lalu lintas. 

Perlu adanya pengaturan waktu untuk lampu hijau yang lebih fleksibel. Hal ini bertujuan agar setiap simpang jalan memperoleh jumlah waktu yang sesuai dengan kepadatan yang terjadi di persimpangan jalan tersebut. Oleh karena itu simpang jalan lainnya tidak perlu menunggu giliran lampu hijau yang terlalu lama. Dengan begitu, kepadatan kendaraan pada persimpangan jalan diharapkan dapat berkurang.


 Volume kendaraan yang berlalu-lalang setiap hari di jalan raya semakin lama semakin besar. Ini tidak sebanding dengan besar ruas jalan yang bisa dilalui. Lampu lalu lintas yang dipasang pada ruas-ruas jalan pun kadang menimbulkan permasalahan tersendiri karena durasi lampu lalu lintas yang tidak tepat justru dapat menimbulkan kemacetan. 
Seperti contoh di Keadaan berbeda dengan Algoritma yang berbeda mengenai cara kerja sistem Smart Traffic Light, merupakan sistem pintar yang menjalankan lampu lalu lintas secara otomatis. Sistem ini mengambil input data lalu lintas berupa perhitungan jumlah kendaraan melalui kamera, kamera telah diintegrasikan dan dapat melakukan pengolahan citra digital atau Image Processing. Sistem secara keseluruhan akan berjalan otomatis tanpa ada campur tangan lagi seperti pengaturan manual lampu lalu lintas oleh petugas seperti yang terjadi sekarang ini.
 
Dengan menggunakan sistem ini, pembagian durasi lampu lalu lintas akan menjadi lebih tepat. Ruas jalan yang padat akan mendapat durasi lampu hijau lebih lama, sedangkan ruas jalan yang lengang akan mendapat penyesuaian. Sistem ini akan mampu mengurangi kebutuhan pengaturan manual yang biasa dilakukan ketika durasi lampu lalu lintas antar ruas jalan tidak seimbang.
 
Smart Traffic Light System akan membantu mengawasi laju arus kendaraan pada setiap jalur secara terintegrasi. Kamera yang terintegrasi dengan sistem akan melakukan pengolahan citra digital seperti penghitungan kendaraan yang melintas untuk memberi informasi kepadatan jalur serta membandingkannya ke jalur-jalur lainnya juga.
 
Informasi ini lalu akan dipakai sistem untuk menentukan pembagian durasi lampu merah, hijau, dan kuning yang tepat di setiap jalur agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang signifikan dan berpotensi menyebabkan kemacetan. Perubahan laju arus kendaraan di setiap jalur akan dipantau secara otomatis, demikian pula dengan perubahan durasi lampu lalu lintas yang turut menyesuaikan keadaan kepadatan kendaraan di setiap jalur. “Sistem mengatur lampu sesuai kebutuhan saat itu juga, masalah berapa banyak waktu lampu hijau atau merah, atau parameter lainnya dapat diatur,” 

Saat ini dunia telah memasuki era kecerdasan buatan atau artificial intelligence, dan bersamaan dengan itu Indonesia mengalami masalah kemacetan hampir di seluruh kota besar. Sangat jelas  terlihat bahwa rekayasa manajemen lampu lalu lintas merupakan sebuah peluang besar untuk memecahkan masalah tersebut.

Kita bisa membayangkan apabila Sistem ini digunakan di Indonesia dalam tiap harinya, tentunya akan lebih mengefisienkan Tenaga Kerja Poliisi Lalulintas dan juga membuat jalanan lebih teratur dan modern. Sebelumnya telah banyak Negara yang menggunakan tegnologi seperti ini, sebut saja di Barcelona dimana penggunaan Smart Trafic Light, solusi bagi penyebrangan darurat dan warga disabilitas. Trafic light yang memiliki remote untuk bisa diubah menjadi mode suara. Sangat membantu orang buta untuk menyebrangi jalan.

Ketika ada pemadam kebakaran atau kondisi darurat, sistem bisa mengetahui dan mematikan trafiic light demi kelancaran perjalanan. Sistem akan kembali normal ketika kondisi darurat sudah lewat. Bukan hanya Barcelona tapi banyak negara yang sebagian besar telah menerapkan sistem Smart City mereka juga menerapkan sistem Smart Traffic Light dengan kondisi dan algoritma berbeda-beda tergantung dengan keperluan mereka.
 
 
 
 
 
 

 

Artikel Terbaru