Mengenal Asset Performance Management Berbasis IoT: Strategi Efektif dalam Pengelolaan Aset Modern

Mengenal Asset Performance Management Berbasis IoT: Strategi Efektif dalam Pengelolaan Aset Modern Perusahaan IOT Indonesia

Di era digital yang berkembang pesat, pemanfaatan Asset Performance Management (APM) berbasis IoT menjadi kebutuhan penting bagi banyak industri. APM adalah pendekatan yang berfokus pada pemantauan, analisis, dan pengelolaan performa aset perusahaan untuk mencapai efisiensi optimal. Dengan adanya IoT, APM dapat melampaui metode konvensional dan menawarkan kemampuan pemantauan serta analisis secara real-time, yang berdampak signifikan pada kinerja dan masa pakai aset. Teknologi IoT memungkinkan pengumpulan data secara real-time dari berbagai aset yang tersebar di lokasi yang berbeda. Data ini mencakup informasi tentang kondisi fisik aset, performanya, dan dampaknya terhadap proses bisnis. Dengan memanfaatkan data ini, manajer aset dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat. Misalnya, data yang dikumpulkan dari sensor pada mesin dapat digunakan untuk memprediksi kapan mesin tersebut memerlukan perawatan, sehingga mengurangi kemungkinan kerusakan yang tidak terduga dan downtime yang mahal.

Implementasi APM yang efektif dapat meningkatkan kinerja investasi dan memperpanjang umur aset. Selain itu, dengan fokus pada peningkatan kinerja, perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif di pasar. APM juga berkontribusi pada keberlanjutan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi limbah. Dalam konteks ini, APM menjadi salah satu komponen penting dari strategi manajemen aset modern yang berbasis data dan teknologi.
 

Apa itu Asset Performance Management

Asset Performance Management (APM) merupakan suatu pendekatan sistematis dalam mengelola, memantau, dan menganalisis kinerja aset dalam suatu organisasi. APM bertujuan untuk memaksimalkan nilai dari aset sambil meminimalkan risiko dan biaya operasional. Dengan meningkatnya kompleksitas sistem dan aset di era digital saat ini, terutama dengan penerapan teknologi Internet of Things (IoT), APM menjadi semakin krusial untuk membantu bisnis dalam meningkatkan efisiensi operasional.

APM melibatkan pemeliharaan preventif, prediktif dan reaktif untuk memastikan aset yang dimiliki tetap berfungsi dengan optimal. Hal ini berbeda dari manajemen aset secara tradisional yang lebih bersifat reaktif. Dengan menerapkan APM dapat mengoptimalkan penggunaan aset, mengurangi biaya pemeliharaan aset kemudian meningkatkan efisiensi operasional. APM juga menggabungkan teknologi seperti IIoT (Industrial Internet Of Things) untuk memperdalam wawasan tentang performa aset yang dimiliki. Dengan pemantauan real-time dan analisis data yang akurat akan dapat dengan mudah mengambil keputusan yang lebih cerdas dalam pemeliharaan, pemulihan dan penggantian aset yang akan membantu meningkatkan kinerja bisnis perusahaan.
 

Komponen Utama Asset Performance Management

APM terdiri dari beberapa komponen utama yang saling berhubungan, berikut adalah beberapa komponen utama dari APM:

  1. Pengumpulan Data: Salah satu elemen kunci APM adalah sensor yang terhubung melalui Internet of Things (IoT). Sensor ini dipasang di berbagai aset dan mengumpulkan data real-time mengenai kondisi pengoperasian seperti suhu, tekanan, dan getaran. Informasi yang diperoleh dari sensor memberikan gambaran komprehensif tentang kesehatan dan kinerja aset. Selain sensor IoT terdapat Sistem SCADA, Sistem SCADA adalah teknologi penting dalam industri. Mereka digunakan untuk memantau dan mengendalikan proses industri dengan mengumpulkan data dari sensor dan perangkat lain yang dipasang di lapangan, sehingga memberikan visibilitas operasional waktu nyata. Operator dapat memantau parameter penting seperti suhu, tekanan, dan aliran, serta menerima peringatan dini mengenai anomali, sehingga memungkinkan respons cepat untuk menghindari kerugian. SCADA meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas produk. Sistem ini juga dapat diintegrasikan dengan teknologi lain, seperti IoT, untuk analisis data yang lebih mendalam. Secara keseluruhan, SCADA merupakan alat penting untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya dan menjamin keselamatan di lingkungan industri.

  2. Analisis Data: Algoritma dan analitik khusus  digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan, mengidentifikasi pola, dan memprediksi potensi masalah sebelum masalah tersebut muncul. Analisis ini memungkinkan pemeliharaan prediktif dan tindakan proaktif.

  3. Visualisasi: Data yang dianalisis ditampilkan dalam format dasbor yang interaktif dan mudah dipahami, memungkinkan manajemen mengintegrasikan kinerja aset secara real time dan membuat keputusan yang lebih tepat. Laporan kemudian dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik bisnis, memberikan wawasan mengenai kinerja aset dan area yang memerlukan perhatian tambahan.

 

Fitur yang Terdapat pada Asset Performance Management

Memilih sistem manajemen aset yang tepat memerlukan pemahaman tentang fitur-fitur yang mendukung pemantauan, pemeliharaan, dan pengelolaan aset operasional perusahaan. Fitur-fitur yang memastikan aset tetap dalam kondisi optimal untuk mendukung produktivitas bisnis antara lain.

  1. Asset Tracking: Fitur ini memungkinkan untuk mengetahui aset apa yang dimiliki dan bagaimana mengoptimalkannya. Dengan mengetahui nilai aset yang dimiliki, dapat meningkatkan atau menggantinya untuk tetap bersaing di industri. Selain itu, memiliki catatan yang terperinci akan membantu dalam pencarian solusi yang lebih baik dan efisien, serta menghemat biaya. Investasi dalam pelacakan aset juga memungkinkan untuk memiliki catatan perusahaan yang akurat dan mempermudah perhitungan pajak di masa depan.

  2. Asset Costing Valuation: Fitur perhitungan biaya aset membantu bisnis mengetahui nilai aset dari waktu ke waktu. Dengan data nilai aset terkini, bisnis dapat membuat rencana keuangan yang lebih akurat dan mengambil keputusan investasi yang lebih baik terkait aset operasional.

  3. Maintenance Management: Fitur manajemen pemeliharaan untuk memastikan setiap aset menerima pemeliharaan rutin bila diperlukan. Fitur ini memungkinkan perencanaan pemeliharaan otomatis, mencegah pemadaman mendadak, dan memastikan aset beroperasi pada kinerja puncak. Hal ini penting untuk menjaga keberlangsungan bisnis.

  4. Asset Performance: Fitur Kinerja Aset memudahkan bisnis menganalisis kinerja aset berdasarkan data penggunaan. Pemahaman yang lebih mendalam tentang kinerja aset memungkinkan organisasi menentukan aset mana yang memiliki kinerja paling efisien dan kapan aset tersebut perlu diganti atau ditingkatkan.

  5. Asset Reporting: Fitur pelaporan aset memberikan laporan komprehensif tentang kondisi aset, nilai, dan riwayat penggunaan. Laporan ini memudahkan manajemen dalam mengambil keputusan berdasarkan data, meningkatkan transparansi, dan mendukung strategi pengelolaan aset jangka panjang  perusahaan.

 

Bagaimana IoT Mengoptimalkan APM

Internet of Things (IoT) adalah bagian penting dari manajemen kinerja aset (APM). Dengan kemampuan menghubungkan berbagai perangkat dan mengumpulkan data secara real-time, IoT menjadi alat yang memudahkan pemantauan dan pengelolaan aset industri. Sensor IoT adalah komponen utama yang digunakan di APM untuk mengumpulkan data dari aset fisik. Sensor ini terus mengirimkan data ke sistem APM, memungkinkan pemantauan dan analisis kesehatan aset secara real-time. Berikut beberapa jenis sensor dan fungsinya:

- Sensor Tekanan

Sensor tekanan berfungsi memantau tekanan pada sistem hidrolik atau pneumatik, yang penting untuk menjaga performa mesin tetap optimal. Tekanan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan kegagalan fungsi, kebocoran, atau bahkan kegagalan sistem. Dengan sensor ini, operator dapat mendeteksi perubahan tekanan yang mencurigakan dan mengambil tindakan yang diperlukan, seperti mengatur aliran fluida atau melakukan perawatan preventif. Pemantauan tekanan yang akurat juga membantu menjaga efisiensi energi, karena tekanan yang tidak tepat dapat menyebabkan konsumsi energi yang berlebihan.

- Sensor Suhu

Sensor suhu digunakan untuk mengintegrasikan suhu pada mesin dan peralatan, yang merupakan parameter penting dalam proses industri. Peningkatan suhu yang tidak biasa dapat menjadi tanda adanya masalah serius, seperti komponen yang aus atau kurangnya pelumasan. Jika suhu mesin melebihi ambang batas yang ditentukan, dapat menyebabkan kerusakan permanen dan menurunkan kualitas produk. Dengan memantau suhu secara real-time, perusahaan dapat mengambil tindakan pencegahan sebelum masalah menjadi lebih buruk, seperti menghentikan operasional untuk pemeliharaan atau mengganti komponen yang bermasalah.

- Sensor Getaran

Sensor getaran digunakan untuk memantau mesin dan getarannya, yang dapat mengindikasikan masalah seperti ketidakseimbangan, ketidaksejajaran, atau keausan komponen. Getaran yang berlebihan dapat merusak struktur mesin dan memperpendek umur komponennya. Dengan menggunakan sensor ini, perusahaan dapat melakukan analisis getaran untuk mengidentifikasi potensi masalah sebelum menyebabkan kerusakan serius. Pemeliharaan prediktif berdasarkan data getaran juga dapat mengoptimalkan waktu henti alat berat dan mengurangi biaya perbaikan.
 

Sistem Komunikasi dan Jaringan IoT

Untuk mendukung pengumpulan dan transmisi data secara real-time, implementasi IoT di APM memerlukan infrastruktur komunikasi yang andal. Berikut beberapa teknologi yang digunakan:

  1. Jaringan wireless (Wi-Fi, Zigbee, LoRaWAN): Teknologi nirkabel digunakan untuk menghubungkan sensor IoT ke sistem pusat tanpa memerlukan kabel fisik, sehingga memberikan fleksibilitas dan skalabilitas yang lebih besar.

  2. 5G: Jaringan 5G menawarkan kecepatan transfer data yang sangat tinggi dan latensi rendah, ideal untuk aplikasi industri yang memerlukan respons cepat.

  3. Edge Computing: Memproses data di dekat sumber (tepi) untuk mengurangi latensi dan meningkatkan daya tanggap, sebelum mengirim data ke cloud untuk analisis lebih lanjut.

 

Mengapa APM IoT Penting

Salah satu keuntungan utama dari APM berbasis IoT adalah penurunan biaya pemeliharaan. Dengan IoT, perusahaan dapat menerapkan pemeliharaan prediktif, di mana perawatan dilakukan berdasarkan kondisi aset saat ini, bukan jadwal tetap. Hal ini mengurangi kebutuhan perawatan berlebihan, yang seringkali membuang biaya. Prediksi kerusakan aset juga dapat dilakukan lebih dini, sehingga mencegah kerusakan besar yang lebih mahal untuk diperbaiki. Selain itu APM berbasis IoT memungkinkan perusahaan untuk memantau aset secara real-time, memastikan aset berfungsi dalam kondisi optimal. Ketika perangkat mendeteksi adanya penurunan performa atau potensi masalah, peringatan segera dikirimkan ke manajer aset. Ini memungkinkan perusahaan untuk segera menangani masalah sebelum menyebabkan penurunan produktivitas atau gangguan operasi.

Kemudian Dengan memahami kondisi aset melalui data IoT, perusahaan dapat memperpanjang umur aset dengan menerapkan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan. Pemeliharaan berbasis kondisi dapat memperlambat proses keausan dan degradasi aset, sehingga memaksimalkan investasi awal yang telah dikeluarkan untuk pengadaan aset tersebut. Dan aset yang terpantau dan dirawat dengan baik memiliki risiko kegagalan yang lebih rendah, sehingga mengurangi potensi kecelakaan kerja atau kerusakan lingkungan. Dengan data IoT yang menyediakan informasi real-time, operator dapat menghindari situasi berbahaya dengan melakukan perbaikan preventif tepat waktu.
 

Aplikasi APM IoT di Berbagai Industri

1. Industri Manufaktur

Di sektor manufaktur, APM berbasis IoT membantu pemantauan peralatan produksi agar beroperasi dalam kondisi optimal. Pemeliharaan prediktif yang didukung IoT dapat mengurangi waktu henti, meningkatkan kualitas produk, dan menurunkan biaya operasional. Dengan APM, perusahaan dapat memastikan bahwa peralatan produksi memiliki kinerja maksimal dan tidak mengalami gangguan selama proses produksi.

2. Sektor Energi

Di industri energi dan utilitas, APM berbasis IoT membantu pemantauan jaringan distribusi listrik, pipa gas, atau infrastruktur lainnya. Pemeliharaan prediktif membantu operator mencegah pemadaman atau gangguan layanan, yang dapat merugikan pelanggan. Data IoT pada jaringan energi juga memungkinkan pemantauan penggunaan energi secara real-time, membantu perusahaan mengelola konsumsi energi dengan lebih efisien.

3. Transportasi dan Logistik

Di sektor transportasi dan logistik, APM berbasis IoT digunakan untuk memantau kondisi kendaraan dan armada. Data IoT dari sensor yang dipasang pada kendaraan memberikan informasi tentang kinerja mesin, kondisi ban, dan konsumsi bahan bakar. Ini memungkinkan manajer armada untuk merencanakan pemeliharaan yang tepat waktu dan mencegah gangguan operasi yang tidak terduga.

4. Kesehatan

Dalam perawatan kesehatan, APM IoT dapat digunakan untuk memantau peralatan medis seperti mesin MRI, peralatan bedah, dan perangkat diagnostik lainnya. Data IoT memungkinkan pemantauan kondisi peralatan secara berkala dan membantu memastikan peralatan berfungsi dengan baik ketika dibutuhkan. Hal ini tidak hanya menghemat biaya pemeliharaan, tetapi juga meningkatkan keandalan peralatan dan kualitas pelayanan kesehatan.
 

Kesimpulan

Manajemen kinerja aset (APM) adalah solusi efektif untuk manajemen kinerja aset dalam bisnis modern. Dengan menggunakan teknologi IoT, APM tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga menjaga kualitas produk. Berbagai manfaat yang dapat diperoleh melalui penerapan APM, seperti penghematan biaya, peningkatan efisiensi, dan kualitas produk yang lebih baik, menjadikan APM sebagai investasi berharga bagi setiap bisnis. Dengan visibilitas penuh yang diberikan oleh solusi ini, termasuk notifikasi dan peringatan otomatis untuk mencegah anomali, kehilangan, dan pencurian, bisnis dapat mengoptimalkan rantai pasokan mereka dan meningkatkan efisiensi operasional hingga 30%. Manajemen kinerja aset IoT mendukung berbagai sektor industri seperti farmasi, logistik, dan manufaktur, memungkinkan pemantauan aset dalam dan luar ruangan dengan mudah.

Artikel Terbaru