Keamanan dalam IoT: Tantangan dan Solusi

Keamanan dalam IoT: Tantangan dan Solusi Perusahaan IOT Indonesia

Di dunia digital saat ini, Internet of Things (IoT) adalah salah satu teknologi paling berpengaruh, menghubungkan perangkat dan sistem di seluruh dunia untuk efisiensi dan kenyamanan yang lebih baik. Namun, kemajuan ini menimbulkan tantangan keamanan yang signifikan. Artikel ini membahas berbagai tantangan keamanan yang terkait dengan penerapan IoT dan solusi inovatif yang dapat diterapkan untuk mengatasi ancaman tersebut guna memastikan integritas dan keamanan data di ekosistem IoT. Keamanan IoT bukan tentang melindungi perangkat individual, namun tentang menjaga integritas seluruh ekosistem yang terhubung. Kerentanan pada satu perangkat dapat membuka pintu bagi serangan yang meluas, yang berdampak pada banyak aspek kehidupan dan bisnis. Oleh karena itu, penting untuk memahami tantangan keamanan IoT dan menerapkan solusi efektif untuk memaksimalkan manfaat teknologi ini dan mengurangi risiko yang terkait dengannya.
 

Salah satu tantangan yang harus mendorong penerapan Internet of Things adalah masalah keamanan. IoT adalah sistem kompleks yang berisi banyak komponen. Kompleksitas ini tidak hanya disebabkan oleh integrasi berbagai entitas seperti data, perangkat, jalur komunikasi, musik, dll., tetapi juga karena terdiri dari perangkat yang berbeda dan cara komunikasi serta pemrosesan data yang berbeda. Banyaknya perangkat dan data yang terlibat membuat Internet of Things menghadapi risiko keamanan yang dapat mengancam dan membahayakan konsumen. Ancaman ini dapat memungkinkan akses tidak sah terhadap data dan penyalahgunaan informasi pribadi, melakukan serangan terhadap sistem lain dan mengancam keselamatan pribadi pengguna. Ancaman yang dapat mempengaruhi perangkat IoT bervariasi bergantung pada target serangan.
 

Apa Itu Keamanan IoT

Keamanan Internet of Things mengacu pada praktik, teknologi, dan proses yang digunakan untuk melindungi perangkat IoT. Karena perangkat IoT terhubung ke Internet dan sebagian besar beroperasi tanpa pengawasan manusia, perangkat ini menjadi sasaran empuk bagi peretas yang ingin mencuri data.Banyak perangkat IoT mengumpulkan dan memproses data pribadi sensitif seperti data lokasi, data kesehatan, dan aktivitas pengguna. Keamanan yang buruk dapat mengakibatkan hilangnya atau pencurian data ini. Perangkat IoT yang tidak aman dapat digunakan sebagai titik akses oleh penyerang untuk menyusup ke jaringan publik. Oleh karena itu, keamanan Internet of Things menjadi penting.
 

Alasan Pentingnya Keamanan IoT

Perangkat IoT sering kali mengumpulkan data sensitif, seperti data kesehatan, data lokasi, perilaku pengguna, dan informasi pribadi lainnya. Keamanan yang kuat memastikan data ini tidak jatuh ke tangan yang salah dan tidak digunakan untuk tujuan jahat. Misalnya, kamera keamanan rumah bisa diretas dan digunakan untuk memata-matai penghuni rumah.Selain itu, perangkat IoT yang aman dapat menjadi bagian dari botnet, jaringan perangkat yang dikendalikan oleh penyerang untuk melakukan serangan cyber berskala besar seperti serangan penolakan layanan (DDoS). Keamanan IoT yang kuat membantu mencegah perangkat jatuh ke dalam botnet. Dalam serangan MITM, penyerang menyadap komunikasi antara perangkat IoT dan jaringan.
 

Tantangan Keamanan IoT

Keamanan adalah salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan dan implementasi Internet of Things (IoT). Semakin banyak perangkat yang terhubung, setiap titik koneksi menjadi rentan terhadap penyerang dunia maya. Dalam konteks ini, dua faktor penting adalah kerentanan sistem dan perangkat serta serangan siber dan ancaman yang terus-menerus. Fitur keamanan sistem TI dapat dibagi menjadi tiga kategori yang dikenal dengan CIA-Triad, yaitu: (i) confidentiality, (ii) integrity, dan (iii) availability. Proyek CIA-Triad tidak cukup untuk mengidentifikasi komponen keamanan dalam sistem yang melibatkan kolaborasi antara banyak pihak, seperti Internet of Things. Daftar lengkap fitur keamanan telah dikembangkan dengan menganalisis berbagai sumber informasi dan dokumen terkait keamanan.

1. Kerentanan perangkat IoT

Banyak perangkat IoT dirancang dengan sumber daya terbatas (prosesor, memori, daya), sehingga fitur keamanan seperti enkripsi data tidak diterapkan atau setidaknya tidak diterapkan. Kerentanan ini membuat perangkat rentan terhadap serangan hacker. Karena banyak perangkat yang terhubung ke jaringan, perangkat yang disusupi dapat membuat jaringan menjadi rentan.

2. Kurangnya standar keamanan

Karena Internet of Things mencakup berbagai jenis perangkat yang dibuat oleh produsen berbeda, tidak ada standar keamanan yang seragam. Setiap produsen memiliki pendekatan keamanan yang berbeda, sehingga sulit untuk menerapkan sistem keamanan terpadu di seluruh ekosistem IoT.

3. Penyalahgunaan data

Dengan meningkatnya jumlah aplikasi dan implementasi IoT di masyarakat modern, semakin banyak sensor yang dipasang dan terhubung ke Internet. Beberapa penelitian telah melaporkan tentang tidak efektifnya penggunaan jenis data tertentu dalam kaitannya dengan pengguna dan lingkungan aplikasi IoT. Sebuah penelitian menunjukkan daftar informasi spesifik perangkat seperti jumlah penghuni, kebiasaan pribadi, dan rutinitas sehari-hari yang dihasilkan dari analisis data konsumsi energi yang dikumpulkan dalam aplikasi rumah pintar.

4. Pertumbuhan secara eksponensial kanal komunikasi yang rentan

Sebagian besar layanan IoT bergantung pada perangkat elektronik dengan penyimpanan dan sumber daya komputasi terbatas. Karena fitur khusus perangkat ini dan label harga yang dianggap penting oleh produsen, beberapa perangkat di pasaran tidak mendukung metode enkripsi yang aman. Hal ini mengakibatkan sejumlah saluran komunikasi dalam jaringan dapat digunakan penyerang untuk melancarkan serangan terhadap perangkat yang diyakini aman. Banyak penelitian menunjukkan kemampuan menyerang node samping untuk mengekstrak kata sandi Wi-Fi dari rumah pintar. Telah ditemukan bahwa bola lampu yang terhubung ke Internet dapat mengungkapkan kata sandi Wi-Fi pengguna kepada penyerang. Pertumbuhan aplikasi IoT yang berkelanjutan di hampir semua area aplikasi meningkatkan dampak serangan jenis ini pada node edge.
 

Serangan Siber dan Ancaman Berkelanjutan

Serangan siber terhadap perangkat IoT semakin kompleks dan berkelanjutan, seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi ini. Beberapa jenis serangan yang umum terjadi meliputi:

1. DoS Attack

Serangan DoS pada saluran komunikasi adalah parasitisme sinyal radio. Ada dua jenis serangan ini. Serangan pertama adalah parasit yang persisten. Serangan tersebut bertujuan untuk melumpuhkan jaringan komunikasi. Bentuk serangan kedua adalah parasitisme intermiten yang terjadi secara berkala. Tujuan dari serangan ini adalah untuk menurunkan kinerja sistem yang sensitif terhadap waktu.

2. Eavesdropping

Serangan ini didasarkan pada kerja penyerang dengan cara mengganggu pertukaran data yang terjadi pada saluran komunikasi. Jika data tidak dienkripsi, penyerang dapat membaca dan mengumpulkan data sensitif seperti nama pengguna dan kata sandi, serta data lain seperti informasi kontrol akses, konfigurasi node, kata sandi jaringan bersama, dan identitas node. Penyerang dapat memproses dan menggunakan data yang diambil untuk mengatur serangan yang direncanakan. Misalnya, jika penyerang dapat memperoleh informasi yang diperlukan untuk menambahkan node yang sah, penyerang dapat dengan mudah menambahkan node palsu ke sistem.

3. Malicious Injection

Otentikasi yang tidak memadai memungkinkan serangan injeksi berbahaya. Seorang penyerang dapat menyuntikkan aplikasi jahat yang memaksa penyedia layanan untuk melakukan perintah (tindakan) atas nama penyerang. Misalnya, penyerang dapat menambahkan komponen yang tidak sah ke salah satu lapisan di bawah node data (lapisan komunikasi atau node samping) yang mampu menyuntikkan akses berbahaya ke server. Penyerang dapat mencuri data, membahayakan integritas basis data, atau melewati otentikasi. Penyerang juga dapat menggunakan pesan kesalahan standar yang ditampilkan oleh browser web. Dalam kasus di mana penyerang tidak memiliki pengetahuan tentang tabel database, penyerang dapat membuat skrip yang dapat memberikan pengecualian untuk menampilkan informasi lebih lanjut tentang setiap tabel dan nama kolomnya..

4. Man in the Middle (MitM)

Dalam serangan ini, penyerang menyusup di antara komunikasi dua perangkat IoT untuk menyadap, memantau, atau memanipulasi data yang dikirimkan di antara mereka.
 

Solusi Meningkatkan Keamanan IoT

1. Intrusion Detection System (IDS)

Teknik IDS ini penting untuk menggunakan lapisan informasi untuk memantau aktivitas jaringan dan jalur komunikasi, dan juga untuk mendeteksi kelainan pada jaringan, seperti ketika kebijakan yang ditentukan pengguna dilanggar. SVELTE adalah salah satu IDS pertama yang dirancang untuk memenuhi persyaratan node IoT yang terhubung dengan IPV6. IDS ini dapat mendeteksi serangan kinerja, seperti informasi palsu atau diubah dan serangan lubang hitam.


2. Kriptografi

Penggunaan prinsip kriptografi dalam mengamankan protokol komunikasi adalah cara efektif untuk melindungi dari serangan seperti penyadapan. Berbagai metode enkripsi telah diajukan untuk meningkatkan keamanan komunikasi. Namun, enkripsi yang dikembangkan untuk jaringan seluler tradisional sering kali tidak cocok untuk perangkat IoT kecil yang memiliki keterbatasan dalam kapasitas baterai, daya pemrosesan, dan memori. Enkripsi dapat meningkatkan penggunaan memori, konsumsi energi, dan latensi. Variasi AES menjanjikan keamanan komunikasi di IoT, sementara metode sederhana lainnya, seperti CLEFIA dan PRESENT, juga dikembangkan. Namun, belum ada metode enkripsi kunci umum yang memenuhi semua kebutuhan keamanan.

3. Pre-testing

Pengujian pembaruan dan implementasi desain pada sistem IoT sangat penting dilakukan sebelum penggunaannya. Semua komponen sistem, termasuk router, edge-node, dan server, perlu diperiksa dengan teliti melalui berbagai masukan untuk memantau keluaran. Pra pengujian berfokus pada identifikasi skenario serangan potensial dan simulasi respon sistem. Penentuan informasi yang perlu dicatat serta yang terlalu sensitif juga penting. Selain itu, file masukan harus diperiksa untuk mencegah injeksi, sehingga penyerang tidak dapat menjalankan perintah melalui file masukan tersebut.

4. Enkripsi Data

Menerapkan enkripsi end-to-end memastikan bahwa data yang dikirimkan antara perangkat IoT dan server atau antara perangkat IoT dan perangkat lain terlindungi dari penyadapan dan manipulasi. Protokol enkripsi seperti TLS (Transport Layer Security) dan AES (Advanced Encryption Standard) dapat digunakan untuk mengamankan komunikasi.
 

Peran Regulasi dan Kebijakan dalam Keamanan IoT

Regulasi dan kebijakan memainkan peran penting dalam menetapkan kerangka kerja keamanan yang harus diikuti oleh produsen dan pengguna perangkat IoT.

- Standart Keamanan Internasional

Mengadopsi standar keamanan internasional seperti ISO/IEC 27001 atau NIST (Institut Standar dan Teknologi Nasional) membantu organisasi menerapkan praktik keamanan terbaik dan memastikan perangkat IoT mereka memenuhi persyaratan keamanan.

- Kepatuhan Regulasi Lokal

Selain standar internasional, penting juga untuk mematuhi undang-undang setempat yang mengatur keamanan data dan privasi. Misalnya, Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) di Eropa menetapkan persyaratan ketat untuk perlindungan data pribadi yang akan mempengaruhi penerapan Internet of Things.

- Kebijakan Industri

Industri yang berbeda mungkin memiliki pedoman khusus terkait keamanan IoT, seperti Undang-Undang Portabilitas dan Akuntabilitas Asuransi Kesehatan (HIPAA) untuk sektor layanan kesehatan, Standar Keamanan Data Kartu Pembayaran (PCI DSS) untuk sektor keuangan. Mengikuti pedoman ini akan membantu memastikan penggunaan perangkat IoT yang aman dan benar.
 

Kesimpulan & Rekomendasi

Keamanan dalam ekosistem IoT adalah tantangan yang kompleks dan terus berkembang. Mengamankan perangkat IoT memerlukan pendekatan berlapis mulai dari desain perangkat keras dan perangkat lunak hingga perlindungan manajemen data. Dengan menerapkan solusi seperti enkripsi data, autentikasi yang kuat, pembaruan otomatis, dan standar keamanan, kita dapat mengurangi risiko yang terkait dengan penggunaan perangkat IoT. Kolaborasi antara pengembang, otoritas, dan pengguna sangat penting untuk membangun ekosistem IoT di masa depan, beberapa rekomendasi untuk menyusun strategi keamanan IoT yang efektif meliputi:

1. Implementasi Standar Keamanan yang Konsisten

Tetapkan standar keamanan yang diakui secara global dan pastikan semua perangkat IoT mematuhi standar ini untuk menciptakan ekosistem.

2. Penerapan Enkripsi dan Autentikasi yang Kuat

Gunakan enkripsi tingkat lanjut dan metode autentikasi yang kuat untuk melindungi data dan mencegah akses tidak sah ke perangkat IoT.

3. Pembaruan dan Pemeliharaan Rutin

Pastikan semua perangkat IoT diperbarui dengan patch keamanan terbaru dan lakukan pemeliharaan rutin untuk menjaga integritas dan keamanan sistem.

4. Pemantauan dan Respons Proaktif terhadap Ancaman

Mengembangkan sistem pemantauan yang efektif dan mekanisme respons cepat untuk mendeteksi dan memulihkan serangan dunia maya sebelum menjadi serius.

Artikel Terbaru