Menggali Perbedaan dan Sinergi antara Transformasi dan Inovasi Digital

Menggali Perbedaan dan Sinergi antara Transformasi dan Inovasi Digital Perusahaan IOT Indonesia

Transformasi digital adalah tentang gambaran besar. Upaya transformasi digital biasanya berfokus pada membuat perubahan skala besar pada berbagai aspek perusahaan: proses, sistem, dan model operasi. Sering kali, tujuan transformasi digital adalah untuk meningkatkan perusahaan secara keseluruhan dalam jangka panjang. Ini berarti memberikan hasil nyata yang membantu membangun pertumbuhan atau meningkatkan keunggulan kompetitif. 

Inovasi digital memiliki tujuan yang sama dengan transformasi tetapi biasanya dalam skala yang lebih kecil dan lebih langsung. Inovasi dapat merujuk pada suatu aktivitas seperti memperbarui lini produk yang ada agar lebih kompetitif dan meningkatkan pendapatan dalam jangka pendek. Ini berpusat pada gagasan tentang "kebaruan", dan ketika perusahaan melakukannya dengan baik, mereka menonjolkan diri mereka sebagai pemimpin sejati dalam industri mereka. Namun, inovasi membutuhkan konsistensi, hasilnya tidak akan bertahan lama, dan pebisnis harus berinovasi lagi segera, terutama ketika pesaing dapat menirunya.
 

Apa Itu Transformasi Digital?

Transformasi digital adalah proses di mana perusahaan menanamkan teknologi di seluruh bisnis mereka untuk mendorong perubahan mendasar. Manfaatnya? Peningkatan efisiensi, kelincahan bisnis yang lebih besar, dan pada akhirnya, membuka nilai baru bagi karyawan, pelanggan, dan pemegang saham. Banyak jalur yang berbeda yang mengarah pada transformasi digital dan perjalanan setiap organisasi akan menjadi unik. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin memperkenalkan AI atau komputasi awan untuk meningkatkan pengalaman pelanggannya atau mungkin mendesain ulang rantai pasokannya untuk memanfaatkan pembelajaran mesin dengan lebih baik. Sebuah perusahaan bahkan dapat membuat prediksi yang tepat tentang produk yang akan diinginkan pelanggan dalam waktu beberapa bulan, kemudian menggeser produksi untuk memenuhi permintaan. 

Namun, dalam setiap kasus, memulai perjalanan transformasi digital membutuhkan pola pikir yang baru. Ini adalah kesempatan untuk menata ulang cara perusahaan melakukan berbagai hal, sering kali dari bawah ke atas. Dua konsep yang terkait dengan transformasi digital adalah digitalisasi dan digitalisasi. Digitalisasi berarti proses menerjemahkan informasi dan data analog ke dalam bentuk digital-misalnya, memindai foto atau dokumen dan menyimpannya di komputer. Digitalisasi adalah penggunaan teknologi digital untuk mengubah proses bisnis dan proyek-seperti melatih karyawan untuk menggunakan platform perangkat lunak baru yang dirancang untuk membantu meluncurkan produk lebih cepat. Meskipun transformasi digital dapat mencakup upaya digitalisasi, transformasi digital melampaui tingkat proyek dan mempengaruhi seluruh organisasi.

Bagi sebagian besar perusahaan, transformasi digital membutuhkan pergeseran dari pemikiran tradisional menuju pendekatan yang lebih kolaboratif dan eksperimental. Cara-cara baru dalam melakukan pendekatan ini mengungkapkan solusi baru yang, pada gilirannya, dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, mendorong inovasi karyawan, dan memacu pertumbuhan perusahaan pada tingkat fundamental.


Mengapa Transformasi Digital Penting Untuk Pertumbuhan Bisnis?

Transformasi digital dapat secara signifikan mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi dengan mengotomatiskan proses manual dan merampingkan operasi. Dengan menggunakan teknologi digital, perusahaan tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas manual yang memakan waktu, rentan terhadap kesalahan, dan menghabiskan banyak sumber daya.
 

Manfaat Transformasi Digital

Berikut merupakan beberapa manfaat penerapan transformasi digital pada bisnis:

  1. Memusatkan Data: Transformasi digital dapat membantu bisnis memusatkan data dari berbagai sumber ke dalam satu sumber kebenaran yang dapat diakses. Hal ini memberikan pandangan terpadu tentang operasi perusahaan, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan meningkatkan produktivitas. Hal ini membantu bisnis merampingkan operasi mereka, meningkatkan kolaborasi, dan mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh entri data manual.

  2. Mengotomatiskan Proses: Transformasi digital mengotomatiskan tugas-tugas manual, seperti entri data, pembuatan faktur, dan pemrosesan pesanan, sehingga membebaskan waktu karyawan untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih penting. Otomatisasi juga mengurangi kesalahan, meningkatkan akurasi data, dan meningkatkan produktivitas.

  3. Meskipun otomatisasi dapat membantu dalam banyak situasi, ada kalanya memberikan informasi yang relevan dan memberikan kendali kepada manusia lebih efektif dalam membuat keputusan bisnis yang tepat. Hal ini sangat penting karena kita dibanjiri dengan data dan membutuhkan informasi yang jelas dan ringkas untuk membuat keputusan yang akurat.

  4. Mendigitalkan Proses Berbasis Kertas: Mendigitalkan proses berbasis kertas menghilangkan kebutuhan akan dokumen fisik, mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan, penyimpanan, dan pengambilan dokumen kertas. Hal ini menghemat waktu dan mengurangi biaya dengan menghilangkan kebutuhan entri data manual, mengurangi kesalahan, dan mempercepat proses pembuatan faktur.

  5. Memungkinkan Kerja Jarak Jauh: Transformasi digital memungkinkan kerja jarak jauh, memungkinkan karyawan untuk bekerja dari mana saja, mengurangi biaya overhead, dan meningkatkan produktivitas. Kerja jarak jauh juga membantu bisnis menarik dan mempertahankan talenta terbaik dengan menawarkan fleksibilitas dan keseimbangan kehidupan kerja.

  6. Memodernisasi Sistem Lama: Transformasi Digital membebaskan bisnis dari Sistem Lama yang menghambat pertumbuhan dan kelincahan, serta menciptakan ekosistem digital yang lebih kohesif. Modernisasi sistem lama dapat dilakukan di atas solusi perangkat lunak yang sudah ada atau menggantikannya sama sekali. Hal ini membantu bisnis untuk tetap kompetitif, mendorong pertumbuhan dan inovasi, serta memungkinkan mereka untuk merespons perubahan kebutuhan pelanggan dan pasar.
     

Tantangan Penerapan Transformasi Digital

Transformasi digital adalah usaha besar bagi bisnis apa pun. Risiko, tantangan, dan biaya yang dirasakan dalam mengadopsi teknologi baru, meninggalkan sistem lama, melatih karyawan, dan berpotensi mengubah model bisnis seringkali cukup membuat pemilik bisnis mengurungkan niat untuk memulai. Beberapa tantangan transformasi digital yaitu:

  1. Kompleksitas dan fragmentasi: Salah satu kelemahan utama transformasi digital adalah dapat menyebabkan meningkatnya kompleksitas dan fragmentasi. Misalnya, saat bisnis beralih dari metode operasi tradisional, mereka sering mengadopsi berbagai teknologi baru, yang dapat menghasilkan sistem keseluruhan yang lebih kompleks. Selain itu, saat bisnis mengadopsi teknologi baru, mereka sering melakukannya secara sepotong-sepotong, yang dapat semakin memecah sistem mereka.

  2. Kurangnya standarisasi: Kerugian lain dari transformasi digital adalah kurangnya standardisasi yang ada di berbagai industri. Karena transformasi digital masih merupakan konsep yang relatif baru, tidak ada standar industri tentang bagaimana seharusnya konsep itu diterapkan. Kurangnya standardisasi ini dapat mempersulit bisnis untuk membandingkan berbagai solusi dan vendor, dan pada akhirnya memilih pendekatan terbaik untuk kebutuhan mereka.

  3. Biaya tinggi: Banyak pemilik bisnis yang menganggap bahwa kerugian utama transformasi digital adalah mahalnya biaya implementasi. Misalnya, bisnis perlu berinvestasi pada perangkat keras dan perangkat lunak baru serta melatih karyawan tentang cara menggunakan perangkat baru ini, yang dapat menghabiskan banyak biaya.

  4. Risiko kegagalan: Karena transformasi digital mewakili perubahan signifikan bagi bisnis, selalu ada risiko kegagalannya. Ini adalah gagasan yang menakutkan bagi pemilik bisnis, dan mencari kemenangan yang mudah (ketimbang proyek yang rentan gagal) adalah percakapan yang jauh lebih menyenangkan untuk dilakukan dengan para pemangku kepentingan.

  5. Gangguan terhadap karyawan: Transformasi digital juga dapat menyebabkan gangguan bagi karyawan, karena mereka mungkin perlu mempelajari keterampilan baru atau beradaptasi dengan cara kerja baru. Selain itu, penerapan teknologi baru dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan, karena beberapa posisi mungkin menjadi tidak diperlukan lagi. Gangguan ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan bagi karyawan, yang dapat mempengaruhi produktivitas dan moral mereka.
     

Komponen Utama Transformasi Digital

Transformasi digital berakar pada penggunaan teknologi digital. Empat jenis teknologi utama yang biasanya mendorong transformasi digital - alat analisis, aplikasi seluler, platform yang mendukung kemampuan berbagi, dan media sosial. Kategori-kategori ini (yang dapat berkembang seiring dengan perkembangan teknologi) mencakup banyak alat digital yang berbeda, seperti:

  1. Komputasi awan: Komputasi awan adalah istilah luas yang mengacu pada pengiriman layanan komputasi melalui awan, alias internet. Jadi, pengguna dapat mengakses layanan komputasi melalui perangkat lunak yang diunduh ke komputer atau perangkat digital lainnya melalui website. Contoh layanan komputasi awan meliputi penyimpanan file, pencadangan data, pemulihan bencana, dan alat kolaborasi. Sebagai contoh, sebuah bisnis yang menggunakan alat penyimpanan online seperti Dropbox menggunakan layanan komputasi awan.

  2. Analisis Big Data: Analisis Big Data adalah proses mengidentifikasi pola, korelasi, dan tren dalam petak besar data mentah - mulai dari hasil studi ilmiah hingga survei pelanggan. Alat analisis data menggunakan teknik statistik seperti pengelompokan untuk memberi makna dari data ini. Sebagai contoh, sebuah bisnis dapat menggunakan big data untuk menganalisis informasi pelanggan untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang profil, keinginan, dan kebutuhan pelanggan. Ini adalah sesuatu yang mungkin dilakukan oleh agen riset pasar, misalnya.

  3. Internet of Things (IoT): IoT mengacu pada teknologi yang memungkinkan perangkat untuk berkomunikasi satu sama lain, menciptakan sistem yang terhubung yang dapat digunakan oleh bisnis untuk memaksimalkan efisiensi. Contoh sehari-hari dari IoT termasuk perangkat rumah pintar, seperti kamera keamanan, lampu, dan termostat - serta perangkat yang dapat dikenakan seperti pelacak kebugaran dan jam tangan pintar. Bisnis dapat menggunakan data IoT untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana pelanggan menggunakan produk mereka. Misalnya, perangkat kebugaran yang dapat dikenakan dapat menggunakan informasi untuk meningkatkan penjualan produk kepada pelanggan untuk meningkatkan kesehatan mereka, seperti rencana olahraga, sehingga menghasilkan pengalaman pengguna yang lebih baik.

  4. Kecerdasan buatan (AI): AI mengacu pada simulasi mesin dari proses kecerdasan manusia. AI dapat digunakan untuk berbagai tujuan dalam bisnis, mulai dari otomatisasi hingga analisis data dan Natural language processing. AI sering digunakan dalam bisnis untuk alat layanan pelanggan seperti chatbot - yang sudah digunakan di beberapa industri - dan dari perhotelan hingga e-commerce.

  5. Otomatisasi: Otomasi mengacu pada penggunaan teknologi untuk melakukan tugas-tugas yang berulang, sehingga meminimalkan kebutuhan akan campur tangan manusia. Otomatisasi dapat diterapkan pada berbagai proses bisnis, seperti mengelola jadwal karyawan, penggajian, dan hubungan dengan pelanggan. Sebagai contoh, toko e-commerce dapat mengotomatiskan pengiriman email tindak lanjut kepada pelanggan yang meminta mereka untuk meninjau produk yang mereka pesan.

  6. Robotika: Robotika adalah jenis teknik yang melibatkan desain dan pembuatan robot untuk berbagai tujuan. Robotika dapat diterapkan pada semua jenis industri, mulai dari perawatan kesehatan hingga kebugaran. Misalnya, industri manufaktur menggunakan robotika untuk melakukan tugas-tugas yang monoton dan berulang. Dan di sektor pertanian, petani dapat menggunakan traktor dan pemanen yang dipandu oleh GPS.
     

Apa Itu Inovasi Digital?

Inovasi digital mengacu pada teknologi dan alat digital untuk menciptakan proses bisnis, produk, layanan, dan model yang baru atau lebih baik. Hal ini melibatkan pemanfaatan kemajuan seperti kecerdasan buatan, komputasi awan, Internet of Things (IoT), dan analisis data untuk meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan menghasilkan aliran pendapatan baru. Penerapan ini tentu akan merampingkan alur kerja, mengotomatiskan tugas-tugas yang berulang, dan meningkatkan kolaborasi melalui platform digital dalam proses bisnis. Untuk produk dan layanan, hal ini sering kali melibatkan pengintegrasian fitur-fitur digital atau meluncurkan penawaran digital yang sama sekali baru yang memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang, seperti aplikasi seluler, layanan digital yang dipersonalisasi, atau perangkat yang terhubung.

Inovasi digital mengubah bisnis dengan mendorong efisiensi, meningkatkan daya saing, dan memungkinkan peluang pertumbuhan baru yang mencakup semua inisiatif digital yang diterapkan untuk meningkatkan aktivitas sehari-hari dan keuntungan bisnis. Contoh dari inisiatif ini mencakup hal-hal seperti perangkat lunak baru, aplikasi, platform, layanan berbasis cloud, kecerdasan buatan, dan otomatisasi. Dengan melakukan transisi dari analog ke digital, bisnis dapat menyelesaikan masalah mereka dan mengubah cara mereka bekerja dengan lebih efisien. Di saat yang sama, dengan merangkul inovasi digital, akan dapat melakukan pivot sesuai dengan tren industri. Tingkatkan pengalaman pelanggan dan produk dengan menggunakan teknologi berbasis data terbaru.
 

Mengapa Inovasi Digital Itu Penting?

Karena pandemi yang melanda negara, banyak perjalanan pelanggan yang dimulai secara digital. Mereka mungkin menemukan bisnis saat menelusuri LinkedIn, menonton video di YouTube, atau saat melakukan pencarian di Google. Itulah mengapa organisasi, apapun industrinya, harus menganggap diri mereka sebagai bisnis teknologi jika ingin tetap kompetitif. Mereka yang menolak menerapkan teknologi ke dalam proses bisnis dan alur kerja mereka berisiko terlindas oleh kompetitor mereka yang lebih melek teknologi. Konsumen lebih mudah menemukan bisnis jika memiliki kehadiran online.
 

Manfaat Penerapan Inovasi Digital

Beberapa manfaat ketika menerapkan inovasi digital diantaranya:

  1. Data dan Analisis: Inovasi digital hadir dengan data dan analisis yang lebih baik. Data yang sulit diperoleh dengan metode pengumpulan informasi non-digital dapat ditangkap dan diproses dengan mudah. Data ini kemudian diubah menjadi wawasan, yang dapat membantu memahami pelanggan dengan lebih baik. Misalnya, dalam pemasaran digital, sekarang memungkinkan untuk melakukan tes A/B terhadap konten dan melihat mana yang berkinerja lebih baik. Hal ini kemudian akan memberi wawasan berharga tentang pola pikir dan preferensi pelanggan, yang dapat meningkatkan penjualan dan laba atas investasi.

  2. Pengalaman Pelanggan yang Lebih Baik: Tidak pernah ada dalam sejarah ketika konsumen memiliki lebih banyak pilihan daripada sekarang. Dalam hal pengalaman pelanggan (pengguna), ekspektasinya sangat tinggi. Karena sebagian besar titik kontak pelanggan saat ini terjadi secara digital, menerapkan inovasi digital akan memastikan bahwa titik kontak pelanggan akan memberikan pengalaman yang berkualitas, baik dalam bentuk aplikasi seluler atau situs web.

  3. Peningkatan Produktivitas: Inovasi digital, ditambah dengan otomatisasi, dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi total organisasi. Departemen seperti pemasaran dan sumber daya manusia dapat memanfaatkan teknologi tertentu untuk melakukan tugas secara otomatis tanpa campur tangan manusia secara aktif. Sejak pandemi dimulai, banyak perusahaan harus segera menerapkan inovasi digital karena karantina wilayah yang diberlakukan pemerintah mengharuskan karyawan yang tidak memiliki pekerjaan penting untuk bekerja dari rumah. Perusahaan yang lebih dulu melakukan inovasi digital memiliki keunggulan tertentu dibandingkan perusahaan yang tidak.

  4. Inovasi yang Lebih Baik: Ketika proses bisnis ditingkatkan dengan bantuan teknologi, inovasi digital juga dapat mendorong inovasi dengan menyediakan sarana bagi organisasi untuk mempercepat proses. Hal ini cukup penting karena kelincahan dalam inovasi penting untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Sebagai contoh, organisasi yang menggunakan platform inovasi digital seperti Accept Mission tidak perlu menggunakan alat lain untuk menyelesaikan setiap langkah proses inovasi. Dengan alat inovasi yang baik, pebisnis dapat membuat ide, memilih ide terbaik, dan mengelola proyek tanpa meninggalkan platform.
     

Tantangan Penerapan Inovasi Digital

Meskipun inovasi digital memiliki kelebihan, namun juga memiliki tantangan. Berikut ini beberapa kekurangannya:

  1. Risiko Keamanan Siber: Salah satu masalah terbesar dalam menjalankan bisnis daring adalah keamanan siber. Semakin mengandalkan operasi digital, semakin besar pula risiko yang dihadapi seperti pelanggaran data atau serangan siber. Ini adalah hal yang tidak boleh diabaikan oleh bisnis. Pebisnis menyimpan data karyawan dan pelanggan secara daring, dan itu merupakan tanggung jawab yang berat. Jika peralihan ke model siber mendorong untuk meningkatkan keamanan yang sudah ada, kemungkinan besar akan lebih baik melakukannya secara menyeluruh.

  2. Meningkatnya Persaingan: Beralih ke ranah digital mungkin lebih mudah daripada mendirikan toko fisik, tetapi itu juga berarti akan menghadapi lebih banyak persaingan. Siapa pun dapat memulai bisnis daring, sehingga pasar digital dapat menjadi ramai — dengan kata lain, menjadi menonjol dan menarik perhatian pelanggan menjadi lebih sulit.

  3. Ketergantungan pada Teknologi: Kendala lain dengan inovasi digital adalah seberapa besar ketergantungan mereka pada teknologi. Tentu, teknologi itu hebat jika berhasil, tetapi bagaimana jika tidak? Waktu henti, gangguan teknologi, atau bahkan koneksi internet yang lambat dapat menjadi kendala. Itu risiko yang menyertainya.

  4. Kesenjangan Keterampilan dan Kebutuhan Pelatihan: Satu hal tentang inovasi digital adalah mereka membutuhkan tingkat kecakapan teknologi tertentu. Seiring berkembangnya teknologi, ada kebutuhan terus-menerus untuk meningkatkan keterampilan. Bagi beberapa bisnis — terutama yang lebih kecil — mengikuti perkembangan ini bisa menjadi tantangan nyata.

  5. Kurangnya Interaksi Pribadi: Kelemahan lain dari model digital adalah potensi hilangnya sentuhan manusia. Meskipun transaksi daring mudah dilakukan, transaksi daring dapat menghilangkan koneksi personal yang didapatkan dalam interaksi tatap muka. Menemukan cara untuk membuat interaksi digital terasa lebih personal merupakan tantangan besar.
     

Mana yang Harus Didahulukan: Transformasi Digital atau Inovasi Digital?

Transformasi digital dan inovasi digital sangat penting bagi perusahaan untuk tetap kompetitif dalam lanskap digital saat ini. Namun, prioritas di antara keduanya berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan dan tujuan spesifik perusahaan.

  1. Transformasi digital seringkali melibatkan perombakan proses, mengadopsi teknologi baru, dan mengubah budaya organisasi. Fokus dari transformasi digital adalah untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kelincahan bisnis. Di sisi lain, inovasi digital melibatkan eksplorasi cara-cara baru untuk memecahkan masalah dan menciptakan nilai melalui teknologi. Fokus inovasi digital adalah mengembangkan solusi baru dan menciptakan sumber pendapatan baru.

  2. Jika sebuah bisnis perlu meningkatkan operasinya dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik, maka transformasi digital harus menjadi prioritas. Hal ini dapat mencakup penyederhanaan proses, meningkatkan pengalaman pelanggan, atau memanfaatkan teknologi baru untuk mendorong efisiensi. Jika sebuah bisnis ingin mengeksplorasi cara-cara baru dan kreatif dalam menggunakan teknologi digital untuk menciptakan produk, layanan, atau model bisnis baru, maka inovasi digital harus menjadi prioritas. Hal ini mungkin termasuk bereksperimen dengan teknologi baru, menjelajahi pasar baru, atau mengembangkan produk dan layanan yang sama sekali baru.

  3. Dalam banyak kasus, sebuah bisnis ingin fokus pada transformasi digital dan inovasi digital. Misalnya, sebuah perusahaan dapat menggunakan transformasi digital untuk meningkatkan operasinya dan kemudian menggunakan inovasi digital untuk mengeksplorasi cara-cara baru dan kreatif dalam menggunakan operasi yang lebih baik tersebut untuk menciptakan produk dan layanan baru.

  4. Pada akhirnya, prioritas antara transformasi digital dan inovasi digital akan bergantung pada tujuan dan tantangan spesifik bisnis, dan akan sangat membantu bagi bisnis untuk memprioritaskan keduanya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi saat ini. Konsultan teknologi profesional dapat membantu dalam hal ini.
     

Mendorong Transformasi & Inovasi Digital

Berikut adalah beberapa tips dan panduan tentang cara mendorong transformasi dan inovasi digital dalam bisnis:

  1. Tentukan Visi & Tujuan: Mengartikulasikan dengan jelas visi dan tujuan dari transformasi dan/atau inovasi digital, dan memastikan bahwa mereka selaras dengan strategi bisnis secara keseluruhan.

  2. Bangun Tim Lintas Fungsi: Bentuk tim lintas fungsi dengan perwakilan dari berbagai departemen dan pemangku kepentingan, termasuk TI, keuangan, SDM, pemasaran, penjualan, dan operasional.

  3. Menilai Kondisi Saat Ini: Lakukan penilaian menyeluruh terhadap kondisi teknologi, proses, dan budaya perusahaan saat ini untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

  4. Melakukan Penilaian Teknologi & Pasar: Menilai lanskap teknologi dan tren pasar untuk mengidentifikasi peluang. Hal ini dapat mencakup penelitian terhadap teknologi yang sedang berkembang dan menganalisis kebutuhan dan perilaku pelanggan.

  5. Mengembangkan Peta Jalan: Berdasarkan hasil penilaian kondisi dan pasar, kembangkan peta jalan yang menguraikan inisiatif dan prioritas untuk transformasi dan/atau inovasi digital.

  6. Mengalokasikan Sumber Daya: Alokasikan sumber daya yang diperlukan, termasuk pendanaan, personel, dan teknologi, untuk mendukung inisiatif tersebut..

  7. Mendorong Eksperimen & Pengambilan Risiko: Kembangkan budaya inovasi yang mendorong eksperimen, pengambilan risiko, dan belajar dari kegagalan.

  8. Libatkan Pemangku Kepentingan: Libatkan para pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, dan mitra, untuk memastikan bahwa mereka mengetahui visi dan tujuan serta memahami bagaimana mereka akan terpengaruh.

  9. Kelola Perubahan Secara Efektif: Kembangkan rencana manajemen perubahan untuk memastikan bahwa karyawan diperlengkapi untuk menangani teknologi dan proses baru dan bahwa transformasi/inovasi digital selaras dengan strategi bisnis secara keseluruhan.

  10. Mengukur & Mengevaluasi Kemajuan: Tetapkan metrik dan KPI untuk mengukur keberhasilan upaya dan terus mengevaluasi dan menyempurnakan strategi pebisnis.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, bisnis dapat memulai transformasi digital dan/atau inisiatif inovasi dan memulai perjalanan untuk menjadi organisasi yang lebih digerakkan secara digital dan gesit untuk mendorong pertumbuhan dan kesuksesan bisnis.
 

Kesimpulan

Transformasi digital dapat membantu mengurangi biaya, menyederhanakan proses, dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Contoh inisiatif transformasi digital termasuk menerapkan solusi berbasis cloud, mengotomatiskan alur kerja, dan memanfaatkan analisis data untuk mendorong wawasan dan pengambilan keputusan yang tepat.

Di sisi lain, inovasi digital dapat membantu menjadikan bisnis yang terdepan dengan mengembangkan produk, layanan, dan model bisnis baru. Contoh inisiatif inovasi digital termasuk mengembangkan aplikasi baru, memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang seperti AI dan blockchain, dan bereksperimen dengan model bisnis baru.

Transformasi dan inovasi digital sangat penting bagi bisnis yang ingin tetap kompetitif dan relevan dalam lanskap digital yang berkembang pesat. Pada akhirnya, memutuskan apakah akan memprioritaskan transformasi digital atau inovasi akan bergantung pada tujuan dan kebutuhan spesifik perusahaan. Dengan memahami baik dan buruknya setiap pendekatan, beserta contoh dan area kritis yang harus difokuskan, pebisnis dapat membuat keputusan yang tepat dan mendorong kesuksesan bisnis di era digital.

Artikel Terbaru