Pandangan Pengusaha Alumni UGM: Optimalisasi Data melalui Seminar BI UMB Yogyakarta

Pandangan Pengusaha Alumni UGM: Optimalisasi Data melalui Seminar BI UMB Yogyakarta Perusahaan IOT Indonesia

Dalam periode pertumbuhan cepat dalam dunia bisnis, evolusi menjadi faktor krusial untuk mempertahankan relevansi dan daya saing. Bapak M. Abdurrohman Alhafidz, CEO IDMETAFORA, menghadirkan perspektif yang inovatif tentang cara merombak dasar bisnis dengan memanfaatkan teknologi data yang mutakhir.
 
Pada tanggal 19 Desember 2023, Universitas Mercu Buana Yogyakarta menjadi pusat perhatian dalam acara Seminar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi (HMPSSI). Seminar dengan tema "Transformasi Bisnis melalui BI" berhasil menyatukan semangat yang tidak hanya informatif, tetapi juga inspiratif bagi peserta mahasiswa yang hadir dalam acara tersebut.
 
Acara tersebut menghadirkan beberapa pembicara berkompeten, salah satunya adalah M. Abdurrohman Alhafidz, alumni S1 Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) dan S2 Magister Administrasi Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), sekaligus CEO IDMETAFORA.
 
Di awal sesi, dengan semangat penuh, beliau menguraikan signifikansi memahami peran ERP dalam membentuk dasar bisnis yang kokoh. Beliau berpendapat bahwa ERP bukan hanya suatu ide, melainkan dasar yang memastikan semua aspek operasional bisnis berjalan dengan efisiensi.
 
M. Abdurrohman Alhafidz juga mengembangkan konsep ini dengan membentuk platform yang menggabungkan ERP dengan kecerdasan bisnis menggunakan modul purchasing untuk mengoptimalkan proses pembelian dari supplier. Supplier yang handal dianggap sebagai aset berharga. Dengan data yang tercatat, perusahaan dapat mengidentifikasi performa supplier terbaik dan memahami alur barang dari proses pembelian hingga gudang.
 
Ketika produk tiba di gudang, manajemen gudang memiliki peran utama dalam mencatat data masuk-keluar barang, penerima barang, dan melakukan pemeriksaan kontrol kualitas. Fokus pada pemahaman kebutuhan barang dari toko-toko menjadi kunci untuk memastikan operasional gudang berjalan secara efisien. Alhafidz juga menekankan signifikansi data pelanggan, di mana dengan memahami perilaku dan preferensi pelanggan, perusahaan dapat meningkatkan strategi pemasaran serta mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
 
M. Abdurrohman Alhafidz juga menyoroti urgensi memahami data prediktif. Dalam konteks pembelian barang, beliau menjelaskan bahwa "Data penjualan menjadi elemen krusial untuk menentukan jenis barang yang perlu dibeli, berapa banyak, dan dari supplier mana. Melalui analisis data selama enam bulan terakhir, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih pintar."
 
Di tengah-tengah sesi acara, M. Abdurrohman Alhafidz menjelaskan konsep Business Intelligence (BI). Bagi beliau, BI merupakan "landasan bagi bisnis yang ingin meningkatkan operasional dan meraih pemahaman untuk pengambilan keputusan yang lebih cerdik dan efektif." BI memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk menyatukan proses operasional dengan data, membuka peluang untuk pengambilan keputusan yang lebih pintar dan efektif, yang dapat terus diperbaiki.
 
M. Abdurrohman Alhafidz juga menyoroti betapa pentingnya mendapatkan wawasan yang krusial dari setiap modul, membentuk dasar untuk pengambilan keputusan yang didasarkan pada data. Keunggulan signifikan dari penyatuan Business Intelligence adalah otomatisasi proses entri data. Sebagai contoh, dalam modul keuangan, transaksi keuangan dapat dicatat secara otomatis, menghilangkan kebutuhan untuk input manual. Selain mempersingkat waktu, otomatisasi ini juga meningkatkan efisiensi secara menyeluruh.
 
Keuntungan efisiensi melalui BI tidak hanya terbatas pada otomatisasi tetapi juga mencakup alokasi sumber daya strategis. M. Abdurrohman Alhafidz memberikan contoh di mana sebuah bisnis ritel dapat mengoptimalkan tenaganya, membuktikan bahwa keputusan berdasarkan data dapat membawa peningkatan efisiensi yang substansial dan, sebagai hasilnya, meningkatkan pendapatan.
 
Business Intelligence juga menjadi penentu bagi pemimpin organisasi, memberdayakan mereka untuk membuat keputusan berdasarkan data yang akurat dan analisis yang mendalam. Peran kunci pemimpin dalam mengarahkan perusahaan menuju kesuksesan menunjukkan pentingnya memiliki strategi Business Intelligence yang kokoh.
 
M. Abdurrohman Alhafidz juga berbagi kisah sukses klien yang telah memanfaatkan Business Intelligence untuk meningkatkan efisiensi bisnis mereka. Dari penjual parfum yang mengalami peningkatan sepuluh kali lipat dalam transaksi harian hingga proyek manajemen data di Pertamina yang menangani dataset besar, peristiwa ini mencerminkan kekuatan transformatif Business Intelligence.
 
Beliau juga memperkenalkan beberapa alat Business Intelligence yang dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan efisiensi bisnis perusahaan, seperti:
 
1. Google Data Studio
2. Power BI
3. Manajemen data manual
 
Beliau menekankan khususnya pada Power BI, yang kemampuannya untuk secara otomatis menghasilkan grafik dan visualisasi yang efisien, menunjukkan fleksibilitas dan aksesibilitas alat Business Intelligence.
 
Ketika bisnis bergerak melalui lingkungan yang semakin menekankan penggunaan data, peran Business Intelligence semakin menonjol. Mulai dari merancang operasional hingga memberikan pemimpin dengan wawasan real-time, Business Intelligence menjadi pendorong positif dalam perubahan. Mengadopsi BI tidak hanya menjadi strategi bisnis, tetapi juga menjadi suatu keharusan untuk mencapai keberhasilan yang berkelanjutan dalam konteks bisnis yang dinamis saat ini.
 
Dari penjelasan materi yang diberikan oleh beliau, banyak yang bertanya, "Bagaimana jika dalam suatu bisnis energi terjadi kesalahan pada tahap entry data yang mungkin disebabkan oleh human error? Bagaimana cara mengatasi situasi ini?"
 
Dengan respons yang cepat, beliau menjelaskan, "Dalam sektor bisnis energi, keakuratan data memiliki signifikansi yang sangat penting. Oleh karena itu, diperlukan sistem kontrol dan audit yang ketat. Sebagai contoh, penggunaan metode cash of name digunakan untuk memverifikasi keakuratan uang yang diterima harian, dengan setiap perbedaan segera diidentifikasi dan ditangani."
 
Beliau juga menyoroti bahwa penerapan standar bisnis, seperti ISO, dapat menjadi langkah krusial dalam mengurangi risiko kesalahan manusia. Standar tersebut memberikan panduan yang ketat untuk proses bisnis, keamanan, dan pelayanan pelanggan. Pemilihan ISO menunjukkan bahwa perusahaan telah memenuhi standar internasional. Dalam konteks bisnis yang memerlukan integrasi kerangka kerja TI dan bisnis, pemahaman yang mendalam terhadap proses bisnis memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi potensi risiko dan menerapkan solusi sebelumnya.
 
Dalam era bisnis yang terus berkembang pesat, transformasi tetap menjadi kunci utama untuk tetap relevan dan berdaya saing. CEO IDMETAFORA, M. Abdurrohman Alhafidz, telah menyampaikan pandangan revolusioner mengenai transformasi bisnis melalui pemanfaatan data yang canggih. Pada acara Seminar "Transformasi Bisnis melalui BI" di Universitas Mercu Buana Yogyakarta, beliau memberikan wawasan informatif dan inspiratif kepada peserta mahasiswa. Dalam konteks bisnis energi, keakuratan data dianggap sangat vital, dan M. Abdurrohman Alhafidz menekankan pentingnya sistem kontrol dan audit yang ketat serta implementasi standar bisnis untuk mengatasi risiko human error. Dengan pemahaman mendalam terhadap proses bisnis dan solusi proaktif, perusahaan dapat mencapai kesuksesan berkelanjutan di lingkungan bisnis yang dinamis.
 

Artikel Terbaru